HIPANI

Himpunan Perawat Anestesi Indonesia

Indonesian Anesthesia Nurses Association

SINERGI PPNI DAN RSUD BANYUMAS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PERAWAT ANESTESI. KETUA PPNI : SERTIFIKASI ADALAH BENTUK VALIDASI KOMPETENSI YANG TERSTANDARISASI OLEH LEMBAGA KREDIBEL

Diterbitkan di Media Informasi
24/05/2025
Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN
91 kali

Redaksi Berita:
Banyumas, 23 Mei 2025 – Demi menjaga kualitas tenaga kesehatan, terutama tenaga keperawatan, adalah kunci utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi pasien. Untuk itu, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas, Jumat (23/5). Kunjungan ini bertujuan meninjau kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana dalam rangka kegiatan sertifikasi keahlian perawat anestesi tingkat dasar yang diselenggarakan oleh PW HIPANI Jawa Tengah bekerja sama dengan RSUD Banyumas. Menurut Rushartono selaku Ketua PW HIPANI Jawa Tengah, kegiatan ini diikuti oleh 25 orang perawat yang bekerja di pelayanan anestesi dari berbagai wilayah di Indonesia.
Kegiatan pelatihan ini merupakan langkah strategis PPNI dalam memastikan standar mutu pendidikan dan pelatihan perawat agar kompetensi yang diperoleh benar-benar terukur dan valid. “Sertifikasi adalah bentuk validasi kompetensi yang terstandarisasi oleh lembaga kredibel” jelas Dr. Harif Fadhillah, SKp., S.H., M.Kep., M.H., selaku Ketua Umum PPNI Pusat.
Lebih jauh, Prof. Dr. Mustikasari, S.Kp., MARS, Sekjend DPP PPNI dan juga Ketua CBP INNA menegaskan pentingnya pengakuan kompetensi melalui lembaga terakreditasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014. Dengan demikian, kompetensi perawat tidak hanya diakui secara nasional, tapi juga dapat bersaing di kancah internasional. Untuk mendukung hal ini, PPNI telah membentuk lembaga sertifikasiCertified Body For Person-Indonesia National Nurses Association (CBP-INNA) atau Badan Sertifikasi Perawat Indonesia yang terakreditasi internasional SNI ISO/IEC 17024.
Sertifikasi ini mengacu pada 16 keahlian yang telah distandarisasi dan diakui di kawasan ASEAN, di antaranya: Certified Basic Operating Room Nurse (CBORN), Certified Critical Care Nurse (CCCN), Certified BTCLS Nurse (CBTLSN), Certified Basic Infection Prevention and Control Nurse (CBIPCN), Certified Basic Endoscopic Nurse (CBEsN), Certified Basic Neurology Nurse (CBNN), Certified Basic Cardiovascular Nurse (CBCVN), Certified Basic Dialysis Nurse (CBND), Certified Basic Anesthesia Nurse (CBAN), Certified Basic Wound Care Nurse (CBWCN), Certified Basic Urology Nurse (CBUN), Certified Basic Holistic Nurse (CBHN), Certified Basic Mental Health Nurse (CBMHN), Certified Basic Community Nurse (CBCN), Certified Basic Oncology Nurse (CBOnN), dan Certified Basic Orthopedic Nurse (CBOCN). Sertifikat keahlian ini merupakan bagian dari upaya PPNI untuk meningkatkan kompetensi perawat di Indonesia agar dapat bersaing di tingkat internasional, khususnya di kawasan ASEAN.

Adapun akreditasi dan pengakuan internasional, sertifikasi yang diterbitkan CBP INNA mendapat pengakuan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan Komite Akreditasi Nasional (KAN), lembaga resmi yang mengatur standar nasional di Indonesia. BSN juga merupakan anggota aktif dari Asia Pacific Accreditation Cooperation (APAC), organisasi yang menyatukan lembaga akreditasi di kawasan Asia Pasifik. Dengan akreditasi dari KAN yang berada di bawah BSN, sertifikat kompetensi dari CBP INNA memiliki legitimasi dan kualitas yang diakui secara nasional dan bisa menjadi dasar untuk pengakuan internasional, terutama melalui kerja sama dengan lembaga akreditasi regional dan global. Melalui mekanisme Mutual Recognition Arrangement (MRA) yang dikelola APAC, akreditasi BSN terhadap CBP INNA diakui oleh lembaga akreditasi di negara-negara anggota APAC lainnya. Hal ini memastikan bahwa sertifikat kompetensi yang dikeluarkan CBP INNA tidak hanya sah di Indonesia, tetapi juga memiliki pengakuan regional, sehingga membuka peluang mobilitas kerja dan profesionalisme perawat Indonesia di tingkat internasional.
Setelah membuka kegiatan, Sekjen PPNI beserta rombongan melakukan kunjungan lapangan untuk menilai kelayakan RSUD Banyumas sebagai tempat pelatihan perawat anestesi tingkat dasar.
Direktur RSUD Banyumas, dr. Dani Esti Novia, menyambut baik kunjungan ini dan berharap sinergi yang terjalin dapat meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, khususnya perawat, agar selalu berkompeten dan sesuai standar. “Saya mendukung penuh kegiatan ini agar kualitas tenaga kesehatan di daerah semakin baik,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah penting bagi tenaga keperawatan, khususnya di pelayanan anestesi untuk meningkatkan keahlian dan profesionalisme, sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Bagikan Konten

hacklink al hack forum organik hit kayseri escort