HIPANI

Himpunan Perawat Anestesi Indonesia

Indonesian Anesthesia Nurses Association

HIPANI Gorontalo Dilantik, PERDATIN Gorontalo: Perawat Anestesi Mitra Strategis dalam Pelayanan Anestesi

Diterbitkan di Media Informasi
28/10/2025
Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN
42 kali

Gorontalo — Minggu, 26 Oktober 2025 Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) kini resmi memiliki Pengurus Wilayah di Provinsi Gorontalo. Peresmian ini digabungkan dengan Workshop “Keterampilan Dasar Perioperatif-Perianestesia: Airway Management & Monitoring Series 1” yang diikuti oleh 85 pesertadi Aula Prof. Kadir Abdussomad Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Peserta datang dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara. Kegiatan ini berfokus pada keterampilan airway management, pemantauan pasien, dan keselamatan praktik anestesi.

Acara ini dihadiri dan mendapat dukungan langsung dari:
• Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., IPU., ASEAN.Eng. Beserta Dekan dari Fakultas Kedokteran UNG serta Fakultas Ilmu Olahraga dan Kesehatan UNG.
• Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dr. dr. Anang Otoluwa, MPPM.
• Ketua PERDATIN Cabang Provinsi Gorontalo, dr. Romdon Purwanto, SpAn-TI , Subsp TI(K), serta dr. Karliansyah, SpAn-TI , Subsp TI(K).
• Ketua DPW PPNI Provinsi Gorontalo, Ns. Vik Salamanja, M.Kes beserta Pengurus DPW/DPD/DPK PPNI lainnya
• Badan Keseminatan di bawah PPNI lainnya seperti HIPGABI, HIPKABI, HIPERCCI, HIPMEBI, IWOCNA.
• Organisasi lintas profesi: PERDATIN, IDI, IBI, IAI, IFI, PARI, LBH Perawat Gorontalo.

Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST., MT., IPU., ASEAN.Eng, menyampaikan bahwa hadirnya HIPANI di Gorontalo harus menjadi motor penggerak peningkatan kompetensi perawat di daerah. Sehingga perlu adanya fokus untuk membangun sumber daya untuk membangun sumber daya manusia keperawatan yang terlatih, khususnya di area perioperatif dan anestesi.

Beliau juga menegaskan bahwa penting bagi Gorontalo untuk tidak hanya mengandalkan tenaga dari luar, tetapi menyiapkan tenaga profesional sendiri melalui pelatihan berkelanjutan, jejaring klinis, dan pendidikan lanjutan. Karena itu, ia menyebut rencana pembukaan program PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif di Gorontalo sebagai langkah strategis untuk memperkuat layanan anestesi di wilayah ini.

Senada dengan Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dr. dr. Anang Otoluwa, MPPM, menekankan bahwa HIPANI berada di bawah naungan PPNI, dan di Gorontalo harus diberikan perhatian khusus guna menambah sumber daya bidang keperawatan dan kekhususan di layanan anestesi.

Menurutnya, daerah perlu menyiapkan tenaga perawat yang benar-benar terampil, khususnya di layanan anestesi. Tenaga terampil ini penting untuk menjaga mutu keselamatan pasien pada layanan operasi, ICU, dan ruang pemulihan.

Sedangkan Ketua PERDATIN Cabang Provinsi Gorontalo, dr. Romdon Purwanto, SpAn-TI , Subsp TI(K), menyampaikan bahwa perawat anestesi adalah mitra strategis dokter anestesi dalam pelayanan perioperatif dan perianestesia.
Ia juga menegaskan bahwa HIPANI adalah mitra strategis PERDATIN. Kerja sama ini bertujuan untuk terus meningkatkan kompetensi perawat yang bekerja di area perioperatif dan perianestesia, agar pelayanan kepada pasien semakin aman, terukur, dan profesional.

Pernyataan ini menjadi bentuk pengakuan bahwa perawat yang bekerja di layanan anestesi memiliki peran penting dan diakui dalam tim anestesi, bukan hanya sebagai pelaksana teknis.

Ketua DPW PPNI Provinsi Gorontalo, Ns. Vik Salamanja, M.Kes, berharap kehadiran HIPANI menjadi momentum bahwa perawat mampu membesarkan profesinya sendiri.

Ia menyampaikan bahwa perawat tidak hanya “membantu layanan”, tetapi juga punya kapasitas untuk memimpin peningkatan kompetensi di era transformasi kesehatan. Harapannya, HIPANI akan mendorong lahirnya perawat-perawat yang percaya diri, terukur kompetensinya, dan jelas perannya. Beliau juga menyampaikan bahwa Pendidikan keperawatan harus lebih maju, dengan berharap muncul dan lahirnya Pendidikan Ners Spesialis di Gorontalo ke depan.

Sekretaris PP HIPANI, Muhammad Fithri Rahmani, S.Kep, Ns, CAN menyampaikan bahwa Gorontalo kini resmi menjadi provinsi ke-24 berdirinya HIPANI di Indonesia. Ini menandakan bahwa perawat anestesi di Gorontalo sudah masuk dalam jaringan nasional, bukan lagi bekerja sendiri-sendiri.
Ia juga menjelaskan bahwa di Indonesia saat ini sudah tersedia pendidikan Ners Spesialis Keperawatan Medikal Bedah dengan Konsentrasi Anestesi di Universitas Airlangga. Lulusan program tersebut adalah perawat klinis spesialis anestesi — bukan lagi sekadar “pelaksana teknis”, tetapi tenaga ahli dengan kompetensi spesifik di area kritis perioperatif anestesi. Hal ini sesuai dengan statement Bapak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yaitu untuk menaikkan kesetaraan Pendidikan keperawatan di Indonesia ke jenjang Spesialis.

Menurutnya, ini adalah babak baru dunia keperawatan anestesi di Indonesia, dimana kita sudah masuk era spesialisasi formal.

Bapak Muhammad Fithri berharap pendidikan lanjutan seperti ini akan terus tumbuh di berbagai wilayah, termasuk Gorontalo, sehingga perawat anestesi memiliki jalur karier akademik dan klinik yang jelas, diakui, dan sejajar secara profesional dengan tenaga medis lain di bidang anestesiologi.

“Ke depan, kita tidak hanya bicara ‘bertugas’, tapi diakui sebagai tenaga spesialis yang punya standar kompetensi, punya sertifikasi, dan punya martabat profesi,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini juga Bapak Muhammad Fithri Rahmani memperkenalkan CBP INNA Perawat Anestesi Tingkat Dasar. CBP INNA adalah sertifikasi kompetensi yang sudah mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) berbasis SNI ISO 17024:2012. Sertifikasi ini tidak hanya berlaku di tingkat nasional, tetapi juga mengikuti standar internasional melalui skema pengakuan timbal balik global (MLA) yang mencakup IAF (International Accreditation Forum) dan PAC (Pacific Accreditation Cooperation).

Artinya, kompetensi perawat anestesi Indonesia mulai punya standar yang jelas, terdokumentasi, dan bisa dipertanggungjawabkan serta berstandarkan globat daln nasional

Bagi perawat, ini penting: ada jalur pengakuan kompetensi resmi, bukan sekadar “pengalaman kerja”.

Ketua Pengurus Wilayah HIPANI Gorontalo yang baru dilantik, Ramli, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terbentuknya HIPANI Gorontalo dan terselenggaranya workshop ini.
Ia secara khusus menyebut dukungan Ketua PP HIPANI Imam Subhi, PERDATIN Gorontalo, Universitas Negeri Gorontalo, seluruh panitia, serta sponsor kegiatan seperti Mindray, Mephro, Dexa Medica, Fahrenheit, dan PT Sarana Lintas Medika.

Ramli menegaskan bahwa HIPANI Gorontalo siap bergerak, siap bekerja sama lintas profesi, dan siap membantu menyiapkan tenaga perawat yang kompeten di area perioperatif dan perianestesia di Gorontalo.
Kegiatan Pelantikan dan Wokrshop ini secara resmi menjadi tonggak awal kerja HIPANI Wilayah Gorontalo di periode berjalan, di bawah kepemimpinan Ketua terpilih, Ramli.

“Ini bukan akhir. Ini adalah awal babak baru” ucap Ramli.

Sebagai penutup, seluruh rangkaian pelantikan HIPANI Gorontalo dan Workshop Airway Management & Monitoring Series 1 mendapat apresiasi tinggi kepada semua pihak yang terlibat yaitu mulai dari pemerintah daerah, kampus, organisasi profesi, narasumber, panitia, sponsor, hingga 85 peserta yang hadir dari Gorontalo dan Sulawesi Utara. Kegiatan ini bukan hanya seremoni, tetapi komitmen bersama untuk membangun perawat-perawat kompeten di pelayanan anestesi untuk mutu yang tersandarisasi, aman, dan keselamatan pasien yang selalu menjadi prioritas.

Bagikan Konten

hacklink hack forum hacklink film izle