HIPANI

Himpunan Perawat Anestesi Indonesia

Indonesian Anesthesia Nurses Association

Kontestasi Terbuka Kolegium Keperawatan, Sekretaris HIPANI: Siapapun yang Terpilih Wajib Kita Dukung dan Kawal

Diterbitkan di Media Informasi
30/09/2024
Muhammad Fithri Rahmani, S. Kep, Ns, CAN
337 kali

Proses seleksi calon anggota Kolegium Keperawatan Indonesia terlaksana secara terbuka dengan fokus pada visi dan misi untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan keperawatan. Pada 26 September 2024, sepuluh calon kandidat kolegium keperawatan mempresentasikan visi dan misi mereka dalam waktu tujuh menit sebagai bagian dari seleksi. Penyampaian visi dan misi kandidat ini disiarkan secara langsung oleh kanal Youtube DITJEN NAKES Kemenkes dan pemilihan serta hasil voting dilaksanakan melalui website votingkolegium.kemkes.go.id. 

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Kolegium adalah kumpulan ahli dari setiap disiplin ilmu Kesehatan yang mengampu cabang disiplin ilmu tersebut yang menjalankan tugas dan fungsi secara independen dan merupakan alat kelengkapan Konsil. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut pada pasal 705 ayat (1), Kolegium memiliki peran dalam menyusun standar kompetensi Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan serta menyusun standar kurikulum pelatihan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.

Mustakim dan Sri Eti yang merupakan perawat di bidang pelayanan anestesi sekaligus pengurus Pusat Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) juga mengikuti kontestasi ini dan menjadi sorotan dalam seleksi ini khususnya bagi 2500 anggota HIPANI di Indonesia. Keduanya berhasil memukau para pemilih, terutama anggota HIPANI di Indonesia. Sri Eti bertugas sebagai perawat di RS Siloam Surabaya, sementara Mustakim bertugas di RSUD Soebandi Jember dan juga selaku Ketua DPD PPNI Kabupaten Jember, dan dengan pengalaman kerja lebih dari 30 tahun di pelayanan keperawatan khususnya di area pelayanan anestesi, mereka mencoba untuk ikut berpartisasi mengikuti seleksi ini.

“Saya meminta izin kepada Ketua dan Sekretaris PP HIPANI untuk mengikuti kontestasi ini, untuk itu saya menyiapkan keperluan kelengkapan dokumen dalam pendaftaran seleksi anggota kolegium ini semaksimal mungkin". Ucap Mustakim
Dalam presentasi visi misinya, Sri Eti menyampaikan tentang penguatan dan pengembangan Pendidikan keperawatan yang tidak hanya berfokus pada University Based, juga mengkombinasikannya dengan Hospital Based sesuai dengan perkembangan layanan kesehatan di Indonesia.

“Profesi perawat harus menjadi profesi yang unggul dan berdaya saing global, selain itu juga harus berperan aktif dalam transformasi sistem kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan. Pendidikan Keperawatan berbasis Hospital Based dengan focus pada penerapan klinis dan kolaborasi lintas disiplin ilmu serta peningkatan penerapan tekhnologi kesehatan terbaru adalah misi yang saya bawa dalam seleksi ini” Ucap Eti.

Sedangkan mustakim menyoroti tentang pentingnya kolegium keperawatan yang unggul dan bermutu dalam hal memberikan pelayanan, yaitu dengan mengembangkan Pendidikan, pelatihan dan penelitian keperawatan di Indonesia.

Seleksi ini menjadi ajang kontestasi terbuka pertama kalinya yang diselenggarakan oleh KEMENKES bagi akademisi dan praktisi keperawatan untuk berpartisipasi dan memperebutkan posisi menjadi anggota Kolegium Kesehatan Indonesia khususnya bidang Keperawatan. Dari pengalaman dan komitmen calon, diharapkan akan muncul seorang figure kolegium yang dapat mengarahkan sektor kesehatan, terutama keperawatan di Indonesia, ke arah yang lebih baik sesuai dengan visi dan misi yang telah mereka ungkapkan dalm presentasinya.

Dalam seleksi ini, tiga kandidat dengan suara terbanyak adalah Prof. Dr. Rr. Tutik Sri Sri Hariyati dengan 5.079 suara, Prof. Dr. Nursalam dengan 4.186 suara, dan Dr. Aprisunadi dengan 4.147 suara. Di sisi lain, Dr. Hariono hanya mendapatkan 73 suara, menjadi kandidat dengan suara terendah. Sri Eti berada di posisi ketujuh dengan 535 suara dan Mustakim menduduki posisi kedelapan dengan 378 suara dari hasil voting terbuka tersebut.

“Saya rasa banyak perawat yang menginginkan bisa mengikuti seleksi ini, tapi tidak setiap orang bisa meraihnya. Ajang kontestasi ini juga merupakan hal yang baru dalam pemilihan kolegium karena sistemnya secara terbuka dan transparan. Sayangnya wakil kami dari kalangan praktisi perawat anestesi belum bisa masuk di 5 besar kontestasi ini. Semua kandidat yang mengikuti kontestasi ini adalah Tenaga Keperawatan dan visi-misi yang disampaikan sangat baik. Apapun hasilnya kami siap mendukung sepenuhnya visi dan misi kandidat yang terpilih serta harus kita kawal. Semoga bisa membawa kolegium keperawatan menjadi lebih baik dan unggul” Ucap Muhammad Fithri Rahmani selaku Sekretaris PP HIPANI.

Seleksi masih berlanjut dengan tahap wawancara bagi kandidat dengan suara terbanyak sesuai mekanisme seleksi. Kemudian apabila proses seleksi ini selesai Menteri Kesehatan menetapkan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Kolegium Kesehatan Indonesia.

“Harapan besar dari seluruh tenaga keperawatan di Indonesia untuk Pendidikan dan Pelatihan Keperawatan yang lebih baik, khususnya di bidang anestesi kepada wakil kolegium yang terpilih. Semoga setelah terpilihnya ketua kolegium ini dapat menjalankan visi dan misinya dapat terlaksana dengan baik, sebagai amanah besar dari seluruh perawat di Indonesia” ucap Rusman selaku KABID INFOKOM Pengurus Pusat HIPANI.

Bagikan Konten