HIPANI

Himpunan Perawat Anestesi Indonesia

Indonesian Anesthesia Nurses Association

HIPANI Jalin Komunikasi Dengan Praktisi Perawat Anestesi Australia dan Lembaga Diklat Periop Concepts

Diterbitkan di Media Informasi
28/03/2024
Rusman WahyuSetiawan,S.Kep,Ns,CAN
817 kali

Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) telah menggelar pertemuan melalui zoomeeting, dihadiri oleh pengurus pusat dan wilayah HIPANI se-Indonesia. Lebih dari 150 peserta mengikuti kegiatan ini dari berbagai rumah sakit di Indonesia. Pada pertemuan tersebut, kedua negara saling bertukar informasi baik terkait kompetensi, keterampilan, regulasi di negara masing-masing. HIPANI mengungkapkan jumlah perawat anestesi di Indonesia yang terdata dalam website resmi mereka www.hipani.id berjumlah 2525 perawat. HIPANI juga mempresentasikan tentang kegiatan organisasi dan juga perjalanan organisasi.

“HIPANI merupakan badan kelengkapan organisasi dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang juga merupakan organisasi perawat terbesar di Indonesia, dengan jumlah anggota HIPANI 2425 perawat yang terdaftar di dalam website www.hipani.id.” ungkap imam subhi, Ketua Pengurus Pusat HIPANI.


Pada tanggal 29 Februari 2024, HIPANI menjalin pertemuan dengan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Perawat Anestesi Australia, Periop Concepts, yang diwakili oleh Jack Madden, seorang Dokter Anestesi di Wilayah Tasmania dan pendiri Periop Concepts, serta Andrew Goyen, Head of Marketing & Strategy at Periop Concepts dan perawat praktisi di Rumah Sakit Royal Hobart. Periop Concepts memiliki konsep pelatihan berbasis online di bidang keperawatan anestesi, mirip dengan konsep Platform SATU SEHAT Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jack Madden menyampaikan kesiapannya untuk menjalin komunikasi lebih lanjut guna meningkatkan keterampilan perawat anestesi di Indonesia.

Kemudian Pada tanggal 25 Maret 2024, HIPANI juga mengadakan pertemuan dengan Lucy Gardam, seorang praktisi perawat anestesi dari Rumah Sakit Royal Hobart dan staf pengajar di Universitas Tasmania Australia. Lucy Gardam berbagi wawasan tentang keperawatan anestesi di Australia, menyampaikan kekurangan perawat anestesi di negaranya, dan memberikan harapan akan peluang bagi perawat anestesi Indonesia untuk belajar di rumah sakitnya.

Imam Subhi, menyambut baik pertemuan antarnegara ini. Menurutnya, belajar dari negara tetangga merupakan langkah positif untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi perawat anestesi di Indonesia. Dengan adanya informasi tentang peluang belajar di Australia, HIPANI berkomitmen untuk memfasilitasi para perawat anestesi Indonesia dalam mengembangkan keterampilan mereka. Menurut Muhammad Fithri Rahmani, Sekretaris Pengurus Pusat HIPANI, peluang belajar di Australia merupakan kesempatan yang sangat menarik bagi perawat anestesi Indonesia. Dia berharap agar perawat anestesi di Indonesia dapat mengunjungi Australia untuk memperluas wawasan tentang keperawatan anestesi di negara tersebut.

Dalam Pertemuan tersebut di ketahui Gaji perawat anestesi di Australia bervariasi dari tingkatan perawat anestesi pemula sebesar 75.000 dolar Australia/ tahun, dan perawat anestesi senior sebesar 120.000 dolar australia atau senilai 1,2 miliar rupiah/ tahun. Selain itu juga diketahui dari pertemuan tersebut, pendidikan perawat anestesi di Australia bervariasi dari tingkatan sarjana keperawatan dan juga pendidikan spesialis pasca sarjana keperawatan.

Menurut Kompas.com, Australia Indonesia Centre (AIC) memperluas kerja sama bilateral antara Australia dan Indonesia di bidang keperawatan. Lewat kerja sama yang didukung Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) Katalis ini, perawat Indonesia dan Australia memiliki peluang untuk meningkatkan keterampilannya . Saat ini, kebutuhan terhadap perawat berkualifikasi di Australia meningkat pesat melebihi ketersediaan tenaga kerja lokal, sementara di Indonesia, jumlah perawat melebihi ketersediaan lapangan pekerjaan.

Dengan kerjasama yang semakin erat antara HIPANI dan praktisi perawat anestesi australia, diharapkan terjadi pertukaran pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam, yang pada akhirnya akan meningkatkan standar keperawatan anestesi di kedua negara.

Kesimpulan dari pertemuan ini adalah bahwa kolaborasi antara HIPANI, praktisi perawat anestesi Australia, dan lembaga Periop Concepts merupakan langkah penting dalam mendukung pengembangan keperawatan anestesi di Indonesia. HIPANI siap untuk terus memfasilitasi kegiatan kolaboratif semacam ini guna memperkuat keperawatan anestesi bagi kedua negara.

Bagikan Konten